Tarif Interner segera turun setelah PEMILU


Kebijakan penurunan tarif Internet akan segera diumumkan setelah pemilihan umum legislatif 9 April nanti, dan akan dituangkan dalam kolaborasi antara Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) dan Keputusan Dirjen Postel (Kepdirjen). Penurunan tarif retail ini didorong oleh penurunan tarif sewa infrastruktur jaringan (leased line) backbone internasional dan backbone dalam negeri yang dinilai telah mengalami penurunan yang signifikan.

Juru bicara Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Heru Sutadi, mengungkapkan bahwa tahun lalu saja tarif backbone nasional telah mengalami penurunan antara 50 hingga 70 persen. Tak berbeda jauh dengan tarif backbone nasional yang mengalami penurunan, tambahnya. Hal tersebut dikarenakan kini sudah banyak penyedia layanan kabel laut untuk memberikan penawaran harga sewa jaringan yang kompetitif sehingga akses content dalam dan luar negeri menjadi lebih mudah.

“Dulu tarif sewa backbone internasional dengan kecepatan 2 Mbps bisa sampai sekitar 20 juta rupiah. Sekarang sudah turun hingga sekitar 9 juta rupiah.” ungkap Sutadi. Penurunan yang ada bisa mencapai sedikitnya 40 persen, dan harga yang ditawarkan tersebut adalah harga kesepakatan dari seluruh Internet Service Provider (ISP) atau penyedia jasa Internet.

3 komentar di “Tarif Interner segera turun setelah PEMILU

  1. thetawvic 14 Mei 2009 pukul 14:52

    tapi sampai sekarang kok belum berasa ya, pemerintah inspeksi tarif donk, kalao tarif turun justru operator yg sangat merasakan keuntungan. apalagi pengguna jasa internet sudah banyak. namun apakah penurunan tarif ini akan dibarengi dengan penambahan jalur akses, kalau murah sudah pasti pengguna internet akan melonjak tapi kecepatan nya akan menurut karena pita akses nya terlalu sempit bahkan macet…

    http://www.tawvic.co.cc

  2. adit38 17 Mei 2009 pukul 11:55

    mudahan beneran turun

  3. rustam 18 Mei 2009 pukul 22:06

    Belum terasa dampaknya tuh, spt biasa orang-orang kita kan ributnya pas ada kenaikan harga BBM maka ramai-ramai dari mulai pengemis, pengamen, tukang sayur di pasar, angkot, bus dsb semuanya pada ribut minta naik tarif/harga.
    Nah pas ada berita harga turun, lah mereka semua cuek saja spt gak ada apa-apa, alias masih tetap aja pakai harga yg sudah dinaikkan itu dan tidak diturunkan lagi mengikuti prosedur.
    Masalah tarif internet ini juga sepertinya begitu, para ISP dan operator selular (yg mendukung dial-up) masih bersikap pura-pura tidak tahu, atau kita para pengguna yg kurang aktif mendesak?
    Pemerintah sebagai yg berwenang dalam hal ini harus tegas donk ah. Sosialisasikan dan awasi penerapannya.

Tinggalkan komentar